• Join Us on Google Plus!
  • Subcribe to Our RSS Feed

Selasa, 25 Maret 2014

Pantai Malalayang dan Rekor Dunia

Maret 25, 2014 // by AyrusTech.corp // ,

Pantai Malalayang menjadi saksi bisu pecarahkan 2 rekor dunia yaitu penyelaman masal dan Upacara dalam air dengan peserta terbanyak yang pernah ada. Guinnes Worlds of Record mencatat dalam situs resminya Guinnes World of Records dimana Manado menjadi saksi sejarah terukirnya dua rekor selam sekaligus.

Pertama "The Largest Scuba Diving Lesson" pada tanggal 16 agustus 2009 melibatkan sebanyak 2.861 peselam diantanya para penyelam lokal, 35 orang VIP dan 51 penyelam partisipan dari mancanegara turut andil dalam bagian menyelam dalam air laut pantai malalayang, mereka mulai pukul 10.00 wita dan mereka duduk di dasar laut selama 31 menit memecahkan rekor sebelumnya di Maladewa tahun 2006 yang melibatkan 979 penyelam. 

Persiapan Peserta Selam 17 Agt 2009
Kedua "The Most People Scuba Diving Simultaneosly National Day Ceremony", dalam rangka memperingati detik-detik Proklamasi HUT RI ke-64 diikuti sebanyak 2827 orang penyelam yang terdiri dari 2700 penyelam lokal, 31 penyelam VIP dan 76 orang penyelam partisipan dari manca negara. Peserta yang ikut adalah marinir dari Australia, Inggris, Filipina, juga diikuti mahasiswa dan seluruh club selam di nusantara serta angkatan laut, darat, udara, dan bahkan dari kepolisian RI. Pemecahan rekor ini disaksikan langsung oleh wakil Guinness Book of Record dari London, Inggris. Juga ikut disaksikan oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Freddy Numberi. Lucia Sinogagliesi dari Guinness Book of Record mengatakan bahwa rekor yang ditorehkan di pantai Malalayang sangat luar biasa. “Saya sangat senang karena pantai Malalayang ini indah dan banyak orang ikut memecahkan rekor dunia ini. Rekor ini belum bisa dipecahkan dalam waktu 10 tahun ke depan,” ujarnya. Oleh karena itu, ketika di Indonesia muncul gagasan pemecahan rekor dunia selam massal dengan target 1.500 peselam banyak yang beranggapan bahwa ini hanya mimpi dan ide gila. Karena memang bukan hal biasa. Ini berarti panitia harus menemukan sebuah lokasi di bawah laut yang aman dan luas untuk menampung ribuan penyelam, juga harus mampu menjamin keselamatan para peselam alias zero accident. Sedikit saja kesalahan dalam menentukan lokasi penyelaman atau kecerobohan dalam pelaksanaan, resikonya adalah jiwa para peselam. 

Itulah mengapa sebabnya Pantai Malalayang dipilih menjadi lokasi pemecahan dua rekor dunia, karena keindahan dan pesona baharinya yang membuat wisatawan baik manca negara maupun lokal tidak pernah bosan untuk datang ke lokasi pantai ini. Pantai Malalayang merupakan sebuah pantai yang terletak di ujung selatan Kota Manado, Sulawesi Utara. Pantai ini merupakan pantai yang paling dekat dengan pusat kota Manado sekitar 4 kilometer saja, yang bisa ditempuh dalam waktu 10 menit saja. Untuk menuju ke pantai ini bisa menggunakan mobil pribadi atau kendaraan umum. Karena letaknya yang sangat dekat dengan pusat kota, sehingga membuat pantai ini selalu ramai dikunjungi oleh warga Manado dan sekitarnya bersama anggota keluarga. Selain itu untuk berlibur ke pantai ini tidak membutuhkan biaya yang besar dan pemandangan bawah lautnya juga indah.

Pantai yang dapat dicapai dengan berjalan kaki selama 5 menit dari terminal luar kota Malalayang ini merupakan tempat berekreasi masyarakat Manado di hari Minggu atau hari-hari libur. Dari pantai dapat terlihat pemandangan kota Manado, khususnya lokasi bisnis Boulevard terlihat jelas. Sambil mengagumi jernihnya air laut dengan berenang di pantai, pengunjung juga bisa menikmati panorama matahari terbenam sembari mencicipi berbagai penganan daerah yang dijual di sekitar lokasi wisata, seperti pisang goreng, milu rebus, dabu-dabu roa, nasi kuning dan nasi campur. Pantai Malalayang merupakan lokasi wisata pantai yang lengkap. Selain itu, Pantai Malalayang yang berbatasan dengan Pantai Kalasey ini, termasuk lokasi wisata yang mudah dijangkau. Dengan menumpangi mobil angkutan kota, mikrolet, lokasi ini dapat dicapai karena berada pada jalur angkutan umum dalam dan luar kota. Dari dalam kendaraan saja, keindahan pantai dan panorama alam terlihat jelas. Masyarakat dapat masuk lokasi tanpa membayar retribusi. Karenanya, pantai ini selalu ramai dikunjungi warga kota Manado dan kota sekitarnya.